Black Code, Batu Akik Dari Yogyakarta

FAST DOWNLOADads
Download

   Black Code Merupakan Batu Akik Temuan Dari Kota Yogyakarta. Batu akik berwarna hitam pekat ini diperoleh dari Sungai Code yang kini mulai diminati kalangan konsumen. "Sesuai namanya, batu tersebut berwarna hitam mengkilat seperti kristal. Namun, tidak seperti batu akik lainnya, batu ini tidak tembus cahaya," kata penemu batu black code Slamet Jumiarto di sela pameran Batu Jogja Istimewa di Jalan Ipda Tut Harsono Yogyakarta, Selasa (17/2). Batu Black Code tersebut tidak sengaja ditemukan di Sungai Code pada tahun lalu. Slamet adalah seorang pelukis yang tinggal di sekitar Sungai Code, tepatnya di Brontokusuman Yogyakarta.

Black Code, Batu Khas Jogja


Black Code, Batu Akik Dari Yogyakarta

  Setelah batu tersebut ditemukan, ia kemudian menawarkannya melalui akun media sosial facebook. Dan ternyata, batu itu langsung laku dengan harga yang lumayan tinggi. Bahkan, permintaan batu akik Black Code semakin banyak. Akhirnya ia merasa tambah bersemangat untuk mencari batu tersebut di Sungai Code. Ia pun kemudian memeriksakan batu temuannya di laboratorium. Dan hasil dari pemeriksaan tersebut, batu berwarna hitam pekat itu merupakan jenis batu hematite.

  Batu hematite adalah sejenis pecahan kecil batu yang terjadi dari proses alam, yaitu erupsi Gunung Merapi. Pertama kali Slamet menjual pecahan kecil batu itu dengan harga Rp 5 juta. Bahkan potongan besar dihargainya dengan harga mencapai Rp 30 juta. "Saya hanya menjual batu kasar, belum sampai proses menggosok hingga menjadi batu yang bisa digunakan untuk mata cincin atau perhiasan lainnya," katanya. Karena temuan tersebut kemungkinan pada masa mendatang banyak orang beramai-ramai mencari batu itu di Sungai Code. "Namun, mencari batu seperti ini tidak mudah. Tidak semua orang tahu bagaimana batu yang bagus dan memiliki nilai jual," katanya.

  Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti yang membuka pameran batu akik tersebut akan memberikan apresiasi terhadap penemu dari munculnya "black code". "Namun, sebelumnya harus ada pembuktian laboratoriumnya terlebih dahulu. Jika memang sudah ada pembuktiannya dan benar, maka bisa diberi sertifikatnya," katanya. Ia pun meminta masyarakat tetap bersikap rasional terhadap tren batu akik dan tidak menjadikan batu akik sebagai batu bertuah. "Batu ini hanya sekedar perhiasan saja," kata Haryadi yang mengaku menjadi salah satu penggemar batu akik.

Sumber: www.republika.co.id
FAST DOWNLOADads
| Server1 | Server2 | Server3 |
Download
Next Post Previous Post